Usaha hulu jamur tiram putih terdiri dari 2 (dua) tahapan,
Produksi Bibit Jamur F0, F1, F2,
1.
Pembuatan Bibit F0, F1 dan F2
F0
adalah bibit jamur yang di tumbuhkan di media PDA (potatoes Dextrose
Agar=Kentang DextrosaAgar). Pada 1000 ml larutan Sari kentang,
dimasukan 20 gr gula, 20 gr agar dan didihkan ,disterilisasi dengan autoclave
pada suhu dan tekanan 121°C dan 15 PSI. Dimasukan ke dalam petridish,tabung
raksi atau jar, dibekukan pada suhu ruangan.agar permukaan lebih luas media PDA
dituangkan tipis-tipis seperti plat(agar plat), Secuil fragmen tubuh buah jamur
ditempatkan pada media tadi kemudian di incubasikan pada suhu 28°C, setelah lk
2 minggu misellium menutupi seluruh permukaan media PDA dan siap di perbanyak
kemedia PDA lain, atau di turunkan ke media biji-bijian F1.
Ada dua langkah pembuatan bibit
jamur tiram fo, Inilah langkah-langkah tersebut
Membuat agar plat
Alat:
1. Botol
pipih, tabung reaksi atau cawan petri
2. Cawan Perti
3. Kapas
4. Kertas Koran
5. Karet
6. Auto Clave
7. Panci Bergagang Panjang
8. Spatula
9. Kertas Saring
10. Corong
11. Pisau
12. Gelas Ukur Kimia
13. neraca ohaus/Timbangan Emas
14. Kompor gas
Bahan
1. Kentang 200 gr
2. Dextrosa/dektrona 20 gr
3. Agar 20 gr
4. Aquades 1000 ml
Prosedur
1. Kentang
dicuci bersih tanpa dikupas. Kentang ditimbang sebanyak 200 gram dan diiris
tipis dengan pisau
2. Tuangkan
1000 ml aquades ke dalam panci bergagang, panaskan sampai mendidih diatas nyala
api sedang.Masukanlah irisan kentang kedalamnya sambil di aduk. Aduk terus
dengan spatula sampai sari kentangnya larut. Tanda sari kentang sudah larut air
rebusan tampak keruh
3. Angkat
dan saring dengan menggunakan kertas saring pada corong. Kentang rebus dibuang,
tinggalah sari kentang.Ukur volumenya apakah masih 1000 ml? jika berkurang
tambahkan aquadest hinggga 1000 ml.
Masukan
atau tambahkan 20 gr dextrosa dan 20 gr agar-agar bubuk , aduk-aduk hingga
larut. Didihkan untuk kedua kalinya! Pastikan agar-agar dan dextrosa larut.
4. Angkat
dan jangan di biarkan dingin atau beku.Kini media PDA telah Siap dimasukan
kedalam botol atau tabung reaksi. Media PDA yang masih cair dan panas segera di
Isikan ke dalam botol pipih atau tabung reaksi setinggi 2 cm.Mulut botol atau
tabung reaksi di sumbat dengan kapas, tutup dengan kertas buram/alumunium foil
dan ikat dengan karet
5. Jika
menggunakan cawan petry (tidak menggunakan tabung reaksi), media PDA di masukan
kedalam tabung erlen meyer atau botol ukuran 1lt. Mulut tabung erlenmeyer/botol
disumbat dengan kapas dan ditutup alumunium foill dan di ikat dg benang kasur.
Botol berisi media dan cawan petry bersama-sama diseterilkan dalam autoclave
pada suhu 121 ̊C dan tekanan 15 psi selama 45
menit. Angkat ! dinginkan sampai 50 ̊C. pada suhu ini media PDA dalam botol di tuangkan tipis-tipis
kedalam cawan petry, tutup secepat mungkin dan di isolatif. Dinginkan!!! Kini
kita punya agar plat dalam petrydish
6. Jika
menggunakan botol/tabung reaksi ,Sterilisasi dalam autoclave pada suhu 121 ̊C dan tekanan 15 psi selama 45 menit. Angkat dan dinginkan. Tapi
awasss! Jangan meletakan botol dalam posisi berdiri karena itu bisa membuat
agar-agar membeku dengan permukaan sempit.!!! Jadi supaya didapatkan permukaan
luas, meletakan botol harus dalam posisis miring sampai beku benar. Setelah
membeku baru boleh di diletakan dengan posisi berdiri. Kini kita sudah memiliki
agar plat dalam botol atau tabung reaksi!!!! Dan siap di inokulasi
2. Menginokulasi agar plat
1. Memilih
jamur indukan
Sarat :
a. Pilih jamur yang masih muda
dari panen pertama
b. Ukuran jamur paling besar dari
koloninya
c. Keadaan masih segar dan sehat,
tidak mengandung penyakit
d. Jamur yang dipilih berasal dari
baglog yang tidak terkontaminasi dan direncanakan untuk Indukan dan dipelihara
secara khusus
2. Persiapan ruangan
Syarat:
a. Ruangan bersih dan steril.
Lantai selalu di pel sehingga tidak ada debu yang menempel. Sterilisasi bisa
dilakukanndengan menyalakan lampu UV selama 1 Jam, bisa juga dengan cara
menyemprot ruangan dengan alqohol 70 %
b. Tersedia pentilasi yang bisa
dibuka dan ditutup, juga tersedia pentilasi diatas langit-langit
c. Ada perlengkapan Meja keramik
yang mudah di lap atau di bersihkan, tempat meletakan incase atau airflow. Bisa
juga menggunakeun meja kayu , tapi bahan kayu mudah ditumbuhi jamur, sehingga
membuka kemungkinan kontaminasi oleh jamur liar
3.
Persiapan alat bahan
Alat:
1. Scalpel
2. Lampu spirtus/bunsen
3. Sprayer
4. Agar plat
5. Encas/laminar air flow
6. Lampu UV
7. Korek api atau pemantik api
Bahan :
1. Agar plat
2. Spirtus
3. Alqohol
4. Jamur muda
5. Inokulasi agar plat
4.
Prosedur:
1. Sebelum masuk pastikan semua
yang kita butuhkan ada didalam ruangan
2. Karena semuanya harus suci
hama, Mandilah sebersih mungkin dengan berkeramas, pakailah Pakaian bersih,
rambut memekai penutup.Perlu diketahui bahwa seluruh tubuh kita dipenuhi
bakteri dan jamur. Kalo ga salah nih ya ada kurang lebih 65 milyar bakteri di
seluruh tubuh kita
3. Sejam sebelum masuk ruangan
lampu UV di nyalakan dan dimatikanSebelum masuk ruangan,Jangan masuk ruangan
pada waktu uv menyala sebab dapat membahayakan kesehatan. Sinar Ultra violet
mampu membunuh bakteri dan spora jamur didalam ruangan dan radiasinya
berpotensi merusak jaringan kulit manusia.
Jika tidak menggunakan lampu UV Semprotlah
ruangan dengan alqohol 70%. Sebelum masuk ruangan biarlah kabut alqohol
mengendap dahulu, selama 15 menit, sambil menyalakan lampu bunsen
4. Bukalah pintu secara perlahan,
masuklah dan duduklah menghadapa ke peralatan. Semua alat ditata sedemikian
rupa di atas meja diseksi, Bunsen di tengah pas dihadapan kita. Scalvel,
pemantik api,agar plat, sprayer ada di sebelah kanan depan , jamur disebelah
kiri kita
5. Tangan disemprot dengan alqohol
70%, sebaiknya gunakan sarung tangan lalu semprot dengan alkohol. Bakarlah
ujung scalpel diatas bunsen sampai memerah, dinginkan. Ambilah agar plat
bukalah kapasnya dengan kelingking tangan kanan dan jangan di lepas,botolnya
diletakan di kiri kita. Ambil sebuah jamur dengan tangan kiri, keratlah sedikit
jaringannya dengan scalpel. Masukan kedalam botol agar plat, tanamlah diatas
permukaan agar plat tepat di tengah.
6. Bakarlah mulut botol dengan
bunsen, sumbat mulut botol dengan kapas dan tutup dengan kertas atau alumunium
foill,ikat dengan karet.Inokulasi selesai
7. Bibit jamur di inkubasikan
dalam incubator Pada suhu 28 °C selama 21 hari
5.
Inkubasi
Ruang inkubasi untuk bibit induk ukurannya
diseuaikan dengan jumlah bibit, bila sedikit cukup di lemari saja, yang penting
bersih dan suhunya dapat disetel antara 28°C-30°C dan kelembaban 80%. Cahaya
boleh ditiadakan saja atau gelap. Pada saat Inkubasi misellium membenci cahaya,
karena dapat menghambat pertumbuhan
Bibit dinyatakan berhasil bila tumbuh
misellium berwarna putih dan tebal, jika berwarna lain atau muncul lendir,
bibit jamur bisa dipastikan gagal. Penyebabnya adalah masuknya kontaminan
berupa spora jamur atau bakteri. Mereka masuk melaui udara terkontaminasi atau
terbawa partikel debu. Mereka kasatmata karena ukurannya amat renik. Penyebab
lain media kurang steril waktu sterilisasi. Bahkan udara pernapasan
dan tangan kita bias menjadi penyebabnya kontaminasi. Napas panjang bisa
menghamburkan partikel debu pembawa spora jamur dan bakteri.Hati-hati jika
bersin-bersin, suatu penelitian melaporkan lk 2 juta virus dan bakteri
dilontarkan ke udara pada saat kita bersin.
Sumber :
http://bibitsuung.blogspot.com
Selamat Mencoba ...
Ukm Koharu Cianjur
FB : Ukm Koharu
IG : ukm_koharu
No comments:
Post a Comment