Saturday, November 19, 2016

USAHA HULU BAGIAN II JAMUR TIRAM PUTIH


Dalam proses usaha Jamur tiram ini di usaha hulu terdiri dari 2 (dua) Bagian usaha hulu bagian pertama adalah pembuatan bibit jamur tiram F0,F1 dan F2 yang sudah di terangkan sebelumnya dalam blog : ukmkoharublogspot.com
Untuk usaha hulu jilid 2 (dua) ini adalah proses produksi pembuatan medi tumbuh jamur tiram yang sering di sebut dengan sebutan Baglog Jamur Tiram 
PROSES PRODUKSI BAGLOG JAMUR TIRAM 
Berikut adalah Alur Produksi Baglog Jamur Tiram 

Pengayakan serbuk      
Pencampuran/ pengomposan
Pembuatan Baglog
Sterilisasi
Inokulasi
Inkubasi
Penjualan/Budidaya





















Pengayakan Serbuk
Serbuk Gergaji yang kering dan yang bisa di gunakan untuk produksi jamur tiram biasanya adalah serbuk gergaji jengjeng atau Albasia terlebih dahulu di ayak dengan mengunakan ayakan supaya sampah/limbah yang tidak di inginkan tidak masuk kedalam media pencampuran bahan baglog jamur. 



B.       Pencampuran Media dan Pengomposan 
Bahan Yang di campur dalam proses produksi jamur tiram ini adalah 
Limbah lignoselulosa(serbuk gergaji, jerami dll) pengayakan
Penambahan Nutrisi( Dedak,tepung jagung, Kapur pertanian)
Penambahan air ka kompos 60% (dosis dapat langsung di tanyakan ketika datang ke ukm koharu cianjur) 
Semua bahan yang sudah di siapkan takaranya di campurkan langsung dengan serbuk gergaji yang sudah di ayak lalu aduk sampai merata, dalam pencampuran bahan ini yang harus di perhatikan adalah proses pencampuran secara merata dan di perhatikan dalam  pemberian air harus pas tidak boleh kurang dan lebih, setelah media di campur dan di aduk di lanjutkan dengan proses pengomposan dengan menutup bahan jamur yang sudah di campur dengan karung/terpal/plastik dan di diamkan kurang lebih 1 malam. 


C.      Pembuatan Baglog
Setelah didiamkan / dilakukan pengomposan kurang lebih 1 (satu) malam lalu bahan baglog jamur tiram siap di lakukan pembuatan baglog yaitu dengan cara Masukan adonan ke plastik hingga padat dan memenuhi hampir semua permukaan plastik , berat rata-rata per baglog dapat disesuikan dengan besar kecilnya plastik, dan jika dikehendaki berat dan besar baglog yang sama maka dapat digunakan timbangan dalam proses ini.


D.      Sterilisasi
Setelah proses pengatongan media selesai Siapkan di lanjutkan dengan proses sterilisasi media dengan Autoclap atau drum bekas 
Cara melakukan Sterilisasi 
1. Aalat pemanas dan bahan bakar
2.  Alat pengukus Autoclap atau drum
3. Pastikan autoclap atau drum sudah terletak diatas tungku
4. Lalu isi autoclap atau drum dengan air bersih sebanyak kurang lebih 20 liter,
5. Tata beglog yang akan disterilisasi kedalam autoclap atau drum dengan rapi sampai penuh sesuai kapasitas autoclap atau drum,
6. Kemudian tutup rapat permukaan autoclap atau drum dengan rapat,
7. Masukan atau siapkan bahan bakar ketungku kemudian nyalakan api,
8. Rata- rata Pemanasan dengan sterilisasi menggunakan waktu 4 sd 8 jam tergantung alat setrilisasi yang kita gunakan. 



E.       Inokulasi
Setelah media distrerilisasi sebelum di lanjutkan untuk proses inokulasi media di simpan terlebih dahulu dalam ruangan yang bersih dan di didinginkan bertujuan agar bibit jamur F2 yang akan kita lakukan inokulasi bisa dapat tumbuh / tidak mengalami strees karena medi yang cukup masih panas. 
Inokulasi adalah menanam bibit jamur yang baik pada media steril secara aseptik. Inokulasi dilakukan dengan memasukkan bibit jamur ke dalam media produksi secara aseptik di ruang steril atau di kotak ingkas.
Biasanya 1 botol bibit F2 sebar dapat diinokulasikan 20-30 baglog.


F.       Inkubasi
Stelah dilakukan inokulasi baglog jamur harus di inkubasi 
Inkubasi yaitu menyimpan media yang telah diinokulasi di ruang tertentu yang bersuhu ±25-30  
Inkubasi dilakukan hingga seluruh media penuh ditumbuhi miselium jamur ,berlangsung selama 30-35 hari tergantung bahan media, komposisi media, starin, dan jenis jamur.





G.      Penjualan Budidaya 
Media/baglog jamur tiram yang siap di jual/ di budidayakan adalah media yang siap tumbuh dengan memperhatikan miselium di dalam kantong sudah memutih dan memenuhi permukaan dalam kantong, media tidak rusak, dan tidak terlihat kontaminasi. 


Sekian untuk pembahan si bagian hulu Jilid II untuk selanjutnya adalah pembahan di bagian tengah 
Terimakasi
Salalm

UKM KOHARU CIANJUR 
Facebook : Ukm koharu 
Instagram  : ukm_koharu 
Ukmkoharublogspot.com

Friday, November 18, 2016

PEMBUATAN BIBIT F0, F1, F2 JAMUR TIRAM PUTIH

Usaha hulu jamur tiram putih terdiri dari 2 (dua) tahapan, Produksi Bibit Jamur F0, F1, F2,
1.      
Pembuatan Bibit F0, F1 dan F2
F0 adalah bibit jamur yang di tumbuhkan di media PDA (potatoes Dextrose Agar=Kentang DextrosaAgar). Pada 1000 ml larutan Sari kentang, dimasukan 20 gr gula, 20 gr agar dan didihkan ,disterilisasi dengan autoclave pada suhu dan tekanan 121°C dan 15 PSI. Dimasukan ke dalam petridish,tabung raksi atau jar, dibekukan pada suhu ruangan.agar permukaan lebih luas media PDA dituangkan tipis-tipis seperti plat(agar plat), Secuil fragmen tubuh buah jamur ditempatkan pada media tadi kemudian di incubasikan pada suhu 28°C, setelah lk 2 minggu misellium menutupi seluruh permukaan media PDA dan siap di perbanyak kemedia PDA lain, atau di turunkan ke media biji-bijian F1.
Ada dua langkah pembuatan bibit jamur tiram fo, Inilah langkah-langkah tersebut 

Membuat agar plat

Alat:
1. Botol pipih, tabung reaksi atau cawan petri
 2. Cawan Perti
3. Kapas
4. Kertas Koran
5. Karet
6. Auto Clave
7. Panci Bergagang Panjang
8. Spatula
9. Kertas Saring
10. Corong
11. Pisau
12. Gelas Ukur Kimia
13. neraca ohaus/Timbangan Emas
14. Kompor gas



Bahan
1. Kentang 200 gr
2. Dextrosa/dektrona 20 gr
3. Agar 20 gr
4. Aquades 1000 ml
Prosedur
1. Kentang dicuci bersih tanpa dikupas. Kentang ditimbang sebanyak 200 gram dan diiris tipis dengan pisau

2. Tuangkan 1000 ml aquades ke dalam panci bergagang, panaskan sampai mendidih diatas nyala api sedang.Masukanlah irisan kentang kedalamnya sambil di aduk. Aduk terus dengan spatula sampai sari kentangnya larut. Tanda sari kentang sudah larut air rebusan tampak keruh

3. Angkat dan saring dengan menggunakan kertas saring pada corong. Kentang rebus dibuang, tinggalah sari kentang.Ukur volumenya apakah masih 1000 ml? jika berkurang tambahkan aquadest hinggga 1000 ml.
Masukan atau tambahkan 20 gr dextrosa dan 20 gr agar-agar bubuk , aduk-aduk hingga larut. Didihkan untuk kedua kalinya! Pastikan agar-agar dan dextrosa larut.
4. Angkat dan jangan di biarkan dingin atau beku.Kini media PDA telah Siap dimasukan kedalam botol atau tabung reaksi. Media PDA yang masih cair dan panas segera di Isikan ke dalam botol pipih atau tabung reaksi setinggi 2 cm.Mulut botol atau tabung reaksi di sumbat dengan kapas, tutup dengan kertas buram/alumunium foil dan ikat dengan karet
5. Jika menggunakan cawan petry (tidak menggunakan tabung reaksi), media PDA di masukan kedalam tabung erlen meyer atau botol ukuran 1lt. Mulut tabung erlenmeyer/botol disumbat dengan kapas dan ditutup alumunium foill dan di ikat dg benang kasur. Botol berisi media dan cawan petry bersama-sama diseterilkan dalam autoclave pada suhu 121 ̊C dan tekanan 15 psi selama 45 menit. Angkat ! dinginkan sampai 50 ̊C. pada suhu ini media PDA dalam botol di tuangkan tipis-tipis kedalam cawan petry, tutup secepat mungkin dan di isolatif. Dinginkan!!! Kini kita punya agar plat dalam petrydish
6. Jika menggunakan botol/tabung reaksi ,Sterilisasi dalam autoclave pada suhu 121 ̊C dan tekanan 15 psi selama 45 menit. Angkat dan dinginkan. Tapi awasss! Jangan meletakan botol dalam posisi berdiri karena itu bisa membuat agar-agar membeku dengan permukaan sempit.!!! Jadi supaya didapatkan permukaan luas, meletakan botol harus dalam posisis miring sampai beku benar. Setelah membeku baru boleh di diletakan dengan posisi berdiri. Kini kita sudah memiliki agar plat dalam botol atau tabung reaksi!!!! Dan siap di inokulasi

2.   Menginokulasi agar plat
1. Memilih jamur indukan
Sarat :
a. Pilih jamur yang masih muda dari panen pertama
b. Ukuran jamur paling besar dari koloninya
c. Keadaan masih segar dan sehat, tidak mengandung penyakit
d. Jamur yang dipilih berasal dari baglog yang tidak terkontaminasi dan direncanakan untuk Indukan dan dipelihara secara khusus
2. Persiapan ruangan
Syarat:
a. Ruangan bersih dan steril. Lantai selalu di pel sehingga tidak ada debu yang menempel. Sterilisasi bisa dilakukanndengan menyalakan lampu UV selama 1 Jam, bisa juga dengan cara menyemprot ruangan dengan alqohol 70 %
b. Tersedia pentilasi yang bisa dibuka dan ditutup, juga tersedia pentilasi diatas langit-langit
c. Ada perlengkapan Meja keramik yang mudah di lap atau di bersihkan, tempat meletakan incase atau airflow. Bisa juga menggunakeun meja kayu , tapi bahan kayu mudah ditumbuhi jamur, sehingga membuka kemungkinan kontaminasi oleh jamur liar
3.       Persiapan alat bahan
Alat:
1. Scalpel
2. Lampu spirtus/bunsen
3. Sprayer
4. Agar plat
5. Encas/laminar air flow
6. Lampu UV
7. Korek api atau pemantik api
Bahan :
1. Agar plat
2. Spirtus
3. Alqohol
4. Jamur muda
5. Inokulasi agar plat
4.       Prosedur:
1. Sebelum masuk pastikan semua yang kita butuhkan ada didalam ruangan
2. Karena semuanya harus suci hama, Mandilah sebersih mungkin dengan berkeramas, pakailah Pakaian bersih, rambut memekai penutup.Perlu diketahui bahwa seluruh tubuh kita dipenuhi bakteri dan jamur. Kalo ga salah nih ya ada kurang lebih 65 milyar bakteri di seluruh tubuh kita
3. Sejam sebelum masuk ruangan lampu UV di nyalakan dan dimatikanSebelum masuk ruangan,Jangan masuk ruangan pada waktu uv menyala sebab dapat membahayakan kesehatan. Sinar Ultra violet mampu membunuh bakteri dan spora jamur didalam ruangan dan radiasinya berpotensi merusak jaringan kulit manusia.
Jika tidak menggunakan lampu UV Semprotlah ruangan dengan alqohol 70%. Sebelum masuk ruangan biarlah kabut alqohol mengendap dahulu, selama 15 menit, sambil menyalakan lampu bunsen
4. Bukalah pintu secara perlahan, masuklah dan duduklah menghadapa ke peralatan. Semua alat ditata sedemikian rupa di atas meja diseksi, Bunsen di tengah pas dihadapan kita. Scalvel, pemantik api,agar plat, sprayer ada di sebelah kanan depan , jamur disebelah kiri kita
5. Tangan disemprot dengan alqohol 70%, sebaiknya gunakan sarung tangan lalu semprot dengan alkohol. Bakarlah ujung scalpel diatas bunsen sampai memerah, dinginkan. Ambilah agar plat bukalah kapasnya dengan kelingking tangan kanan dan jangan di lepas,botolnya diletakan di kiri kita. Ambil sebuah jamur dengan tangan kiri, keratlah sedikit jaringannya dengan scalpel. Masukan kedalam botol agar plat, tanamlah diatas permukaan agar plat tepat di tengah.
6. Bakarlah mulut botol dengan bunsen, sumbat mulut botol dengan kapas dan tutup dengan kertas atau alumunium foill,ikat dengan karet.Inokulasi selesai
7. Bibit jamur di inkubasikan dalam incubator Pada suhu 28 °C selama 21 hari
5.       Inkubasi
Ruang inkubasi untuk bibit induk ukurannya diseuaikan dengan jumlah bibit, bila sedikit cukup di lemari saja, yang penting bersih dan suhunya dapat disetel antara 28°C-30°C dan kelembaban 80%. Cahaya boleh ditiadakan saja atau gelap. Pada saat Inkubasi misellium membenci cahaya, karena dapat menghambat pertumbuhan
Bibit dinyatakan berhasil bila tumbuh misellium berwarna putih dan tebal, jika berwarna lain atau muncul lendir, bibit jamur bisa dipastikan gagal. Penyebabnya adalah masuknya kontaminan berupa spora jamur atau bakteri. Mereka masuk melaui udara terkontaminasi atau terbawa partikel debu. Mereka kasatmata karena ukurannya amat renik. Penyebab lain media kurang steril waktu sterilisasi. Bahkan udara pernapasan dan tangan kita bias menjadi penyebabnya kontaminasi. Napas panjang bisa menghamburkan partikel debu pembawa spora jamur dan bakteri.Hati-hati jika bersin-bersin, suatu penelitian melaporkan lk 2 juta virus dan bakteri dilontarkan ke udara pada saat kita bersin.
Sumber : http://bibitsuung.blogspot.com

Selamat Mencoba ...
Ukm Koharu Cianjur
FB : Ukm Koharu
IG : ukm_koharu


USAHA JAMUR TIRAM

Usaha Jamur Titam Putih sangat diminati di indonesia terutama di daerah cipanas cianjur 
ada beberapa Keutamaan kenapa menjadi sangat diminati dalam usaha jamur tiram ini adalah : 
}Menggunakan Bahan baku dari limbah organik, masih banyak ditemukan di alam dan relatif murah,minimalis Lahan
}Persaingan masih langka dan Kebutuhan pasar akan jamur tiram segar masih sangat terbuka luas belum terpenuhi
}Pengetahuan dan teknologi pembuatan bibit yang semakin mudah
}Produk yang di hasilkan merupakan produk Organik, produk komersial dan dapat dikembangkan dgn teknik yang sederhana
}Pengembangan Olahan produk jamur semakin beragam dan diminati
PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM 
}USAHA HULU
 (PEMBUATAN BIBIT DAN BAGLOG)
}USAHA TENGAH
 (BUDIDAYA JAMUR)
}USAHA HILIR
 ( PRODUK OLAHAN JAMUR)

Usaha hulu adalah usaha pembuatan baglog jamur dari mulai pembuatan Bibit F0 sampai pembuatan Bibit F2 
Usaha tengah yaitu usaha budidaya jamur tiram dengan membuat kubung dan melakukan budidaya dan panen setiap hari 
Usaha hilir adalah usaha dalam proses produksi jamur tiram menjadi olahan seperti yang di kembangkan oleh UKM Koharu Cianjur yaitu Nugget Jamur Tiram, Rendang jamur Tiram, Sate Jamur Tiram dan Bakso Jamur Tiram. 

Untuk Lebih Lanjut dan ingin tau mengenai usaha jamur tiram ini bisa hubungi UKM Koharu Cianjur di google dengan key "Ukm Koharu Cianjur" 
instagram : ukm_koharu 
Face Book : Ukm Koharu 
telp/sms : 087820105050
Whatapps : 085793888249

Tuesday, November 15, 2016

UKM KOHARU CIANJUR

Ukm Koharu cianjur adalah Usaha kecil menengha yang bergerak dalam bidang
supplayer, education Farm & Mushrooms
memproduksi sayuran holtikultura, olahan jamur dan olahan sayuran yang bealamat di
Kp. Pamoyanan RT 005/005 Desa Cibeureum Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur
Contack Person Telp. 087820105050
Whataaps 085793888249
Facebook : Ukm Koharu
Instagram : ukm_koharu
Tweeter  : ukm_koharu