Ukm Koharu Terletak di Kp. Pamoyanan RT 005/005 Desa Cibeureum Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur yang memeliki Beberapa usaha Yaitu :
1. Produksi dan Penjualan Bibit Jamur Tiram F3 dengan Harga Per baglog Rp. 2.200,- (di ambil di tempat) harga per Desember 2016
2. Budidaya dan penjualan jamur tiram Putih Rp. 12.000 / Kg (Di ambil di tempat)
3. Produksi dan Penjualan Olahan Jamur Tiram Putih, Nugget jamur Tiram, Bakso Jamur tiram, Rendang Jamur Tiram dan sate Jamur Tiram.
4. Produksi dan penjualan sayuran segar Cipanas Cianjur
5. Edufarm Mengenai, Jamur tiram, Olahan Jamur Tiram dan Sayuran Juga Olahan Sayuran
Lebih lanjut bisa datang langsung atau menghubungi UKM KOHARU CIANJUR
Telp/sms 087820105050
WA 085793888249
Facebook : Ukm Koharu
Instagram : ukm_koharu
Sunday, December 18, 2016
USAHA TENGAH JAMUR TIRAM
Usaha tengah jamur tiram adalah usaha pada proses budidaya jamur tiram, sahabat semua dalam usaha ini tidak perlu banyak mengeluarkan dana/pengeluaran untuk memulai usaha jamur tiram pada usaha tengah ini, dalam usaha tengah jamur tiram ini ada ada beberapa tahapan dan persiapan yang harus di persiapkan yaitu :
Budidaya jamur tiram sangat cocok untuk daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Investasi yang dibutuhkan untuk memulai udaha budidaya jamur tiram cukup murah dan bisa dilakukan bertahap. Bagian tersulit adalah membuat baglog, media tanam yang telah diinokulaikan dengan bibit jamur.
Nama latin jamur tiram adalah Pleurotus ostreatus, termasuk dalam kelompok Basidiomycota. Disebut jamur tiram karena bentuk tajuknya menyerupai kulit tiram. Berwarna putih berbentuk setengah lingkaran. Di alam bebas, jamur tiram putih biasa ditemukan pada batang-batang kayu yang sudah lapuk. Mungkin karena itu, jamur tiram sering disebut jamur kayu.
Menyiapkan kumbung
Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Bangunan tersebut harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.
Kumbung biasanya dibuat dari bambu atau kayu. Dinding kumbung bisa dibuat dari gedek atau papan. Atapnya dari genteng atau sirap. Jangan menggunakan atap asbes atau seng, karena atap tersebut akan mendatangkan panas. Sedangkan bagian lantainya sebaiknya tidak diplester. Agar air yang digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap.
Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu. Rak diletakkan berjajar. Antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong untuk perawatan.
Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak bisa dibuat 2-3 tingkat. Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas rak sebesar ini bisa memuat 70-80 baglog. Keperluan rak disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.
Sebelum baglog dimasukkan kedalam kumbung, sebaiknya lakukan persiapan terlebih dahulu. Berikut langkah-langkahnya:
- Bersihkan kumbung dan rak-rak untuk menyimpan baglog dari kotoran.
- Lakukan pengapuran dan penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung. Diamkan selama 2 hari, sebelum baglog dimasukkan ke dalam kumbung.
- Setelah bau obat hilang, masukkan baglog yang sudah siap untuk ditumbuhkan. Seluruh permukaannya sudah tertutupi serabut putih.
Menyiapkan baglog
Baglog merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.
Pada usaha budidaya jamur tiram skala besar, petani jamur biasanya membuat baglog sendiri. Namun bagi petani pemula, atau petani dengan modal terbatas biasanya baglog dibeli dari pihak lain. Sehingga petani bisa fokus menjalankan usaha budidaya.
Saat ini, baglog jamur tiram yang berbobot sekitar 1 kg dijual dengan harga Rp. 2.000-2.500. Adapun bila ingin membuat sendiri silahkan baca cara membuat baglog jamur tiram.
Cara merawat baglog
Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Dan secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.
Kedua cara ini memiliki kelebihan masing. Baglog yang disusun secara horizontal lebih aman dari siraman air. Bila penyiraman berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk melakukan pemanenan lebih mudah. Hanya saja, penyusunan horizontal lebih menyita ruang.
Berikut cara-cara perawatan budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut:
- Sebelum baglog disusun, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan kurang lebih 5 hari. Bila lantai terbuat dari tanah lakukan penyiraman untuk menambah kelembaban.
- Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan ruang pertumbuhan lebih lebar. Biarkan selama 3 hari jangan dulu disiram. Penyiraman cukup pada lantai saja.
- Lakukan penyiraman dengan sprayer. Penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan-tetesan air. Semakin sempurna pengabutan semakin baik. Frekuensi penyiraman 2-3 kali sehari, tergantung suhu dan kelembaban kumbung. Jaga suhu pada kisaran 16-24oC.
Panen budidaya jamur tiram
Bila baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam 1-2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen. Baglog jamur bisa dipanen 5-8 kali, bila perawatannya baik. Baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7-0,8 kg. Setelah itu baglog dibuang atau bisa dijadikan bahan kompos.
Pemanenan dilakukan terhadap jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya bila ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum pecah warnanya masih putih bersih. Bila masa panen lewat setengah hari saja maka warna menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya pecah. Bila sudah seperti ini, jamur akan cepat layu dan tidak tahan lama. Jarak panen pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.
Untuk Pemesanan Baglog Bisa Pesan di UKM Koharu Cianjur
Telp/Sms 087820105050
WA 085793888249
FB : Ukm Koharu
IG : ukm_koharu
Untuk Pemesanan Baglog Bisa Pesan di UKM Koharu Cianjur
Telp/Sms 087820105050
WA 085793888249
FB : Ukm Koharu
IG : ukm_koharu
Saturday, November 19, 2016
USAHA HULU BAGIAN II JAMUR TIRAM PUTIH
Dalam proses usaha Jamur tiram ini di usaha hulu terdiri dari 2 (dua) Bagian usaha hulu bagian pertama adalah pembuatan bibit jamur tiram F0,F1 dan F2 yang sudah di terangkan sebelumnya dalam blog : ukmkoharublogspot.com
Untuk usaha hulu jilid 2 (dua) ini adalah proses produksi pembuatan medi tumbuh jamur tiram yang sering di sebut dengan sebutan Baglog Jamur Tiram
PROSES PRODUKSI BAGLOG JAMUR TIRAM
Berikut adalah Alur Produksi Baglog Jamur Tiram
Pengayakan serbuk Pencampuran/ pengomposan Pembuatan Baglog Sterilisasi Inokulasi Inkubasi Penjualan/Budidaya | ||||||||||
Pengayakan Serbuk
Serbuk Gergaji yang kering dan yang bisa di gunakan untuk produksi jamur tiram biasanya adalah serbuk gergaji jengjeng atau Albasia terlebih dahulu di ayak dengan mengunakan ayakan supaya sampah/limbah yang tidak di inginkan tidak masuk kedalam media pencampuran bahan baglog jamur.
B. Pencampuran Media dan Pengomposan
Bahan Yang di campur dalam proses produksi jamur tiram ini adalah
Limbah lignoselulosa(serbuk gergaji, jerami dll) pengayakan
Penambahan Nutrisi( Dedak,tepung jagung, Kapur pertanian)
Penambahan air ka kompos 60% (dosis dapat langsung di tanyakan ketika datang ke ukm koharu cianjur)
Semua bahan yang sudah di siapkan takaranya di campurkan langsung dengan serbuk gergaji yang sudah di ayak lalu aduk sampai merata, dalam pencampuran bahan ini yang harus di perhatikan adalah proses pencampuran secara merata dan di perhatikan dalam pemberian air harus pas tidak boleh kurang dan lebih, setelah media di campur dan di aduk di lanjutkan dengan proses pengomposan dengan menutup bahan jamur yang sudah di campur dengan karung/terpal/plastik dan di diamkan kurang lebih 1 malam.
C. Pembuatan Baglog
Setelah didiamkan / dilakukan pengomposan kurang lebih 1 (satu) malam lalu bahan baglog jamur tiram siap di lakukan pembuatan baglog yaitu dengan cara Masukan adonan ke plastik hingga padat dan memenuhi hampir semua permukaan plastik , berat rata-rata per baglog dapat disesuikan dengan besar kecilnya plastik, dan jika dikehendaki berat dan besar baglog yang sama maka dapat digunakan timbangan dalam proses ini.
D. Sterilisasi
Setelah proses pengatongan media selesai Siapkan di lanjutkan dengan proses sterilisasi media dengan Autoclap atau drum bekas
Cara melakukan Sterilisasi
1. Aalat pemanas dan bahan bakar
2. Alat pengukus Autoclap atau drum
3. Pastikan autoclap atau drum sudah terletak diatas tungku
4. Lalu isi autoclap atau drum dengan air bersih sebanyak kurang lebih 20 liter,
5. Tata beglog yang akan disterilisasi kedalam autoclap atau drum dengan rapi sampai penuh sesuai kapasitas autoclap atau drum,
6. Kemudian tutup rapat permukaan autoclap atau drum dengan rapat,
7. Masukan atau siapkan bahan bakar ketungku kemudian nyalakan api,
1. Aalat pemanas dan bahan bakar
2. Alat pengukus Autoclap atau drum
3. Pastikan autoclap atau drum sudah terletak diatas tungku
4. Lalu isi autoclap atau drum dengan air bersih sebanyak kurang lebih 20 liter,
5. Tata beglog yang akan disterilisasi kedalam autoclap atau drum dengan rapi sampai penuh sesuai kapasitas autoclap atau drum,
6. Kemudian tutup rapat permukaan autoclap atau drum dengan rapat,
7. Masukan atau siapkan bahan bakar ketungku kemudian nyalakan api,
8. Rata- rata Pemanasan dengan sterilisasi menggunakan waktu 4 sd 8 jam tergantung alat setrilisasi yang kita gunakan.
E. Inokulasi
Setelah media distrerilisasi sebelum di lanjutkan untuk proses inokulasi media di simpan terlebih dahulu dalam ruangan yang bersih dan di didinginkan bertujuan agar bibit jamur F2 yang akan kita lakukan inokulasi bisa dapat tumbuh / tidak mengalami strees karena medi yang cukup masih panas.
Inokulasi adalah menanam bibit jamur yang baik pada media steril secara aseptik. Inokulasi dilakukan dengan memasukkan bibit jamur ke dalam media produksi secara aseptik di ruang steril atau di kotak ingkas.
Biasanya 1 botol bibit F2 sebar dapat diinokulasikan 20-30 baglog.
F. Inkubasi
Stelah dilakukan inokulasi baglog jamur harus di inkubasi
Inkubasi yaitu menyimpan media yang telah diinokulasi di ruang tertentu yang bersuhu ±25-30
Inkubasi dilakukan hingga seluruh media penuh ditumbuhi miselium jamur ,berlangsung selama 30-35 hari tergantung bahan media, komposisi media, starin, dan jenis jamur.
G. Penjualan Budidaya
Media/baglog jamur tiram yang siap di jual/ di budidayakan adalah media yang siap tumbuh dengan memperhatikan miselium di dalam kantong sudah memutih dan memenuhi permukaan dalam kantong, media tidak rusak, dan tidak terlihat kontaminasi.
Sekian untuk pembahan si bagian hulu Jilid II untuk selanjutnya adalah pembahan di bagian tengah
Terimakasi
Salalm
UKM KOHARU CIANJUR
Facebook : Ukm koharu
Instagram : ukm_koharu
Ukmkoharublogspot.com
Friday, November 18, 2016
PEMBUATAN BIBIT F0, F1, F2 JAMUR TIRAM PUTIH
Usaha hulu jamur tiram putih terdiri dari 2 (dua) tahapan,
Produksi Bibit Jamur F0, F1, F2,
1.
Pembuatan Bibit F0, F1 dan F2
F0
adalah bibit jamur yang di tumbuhkan di media PDA (potatoes Dextrose
Agar=Kentang DextrosaAgar). Pada 1000 ml larutan Sari kentang,
dimasukan 20 gr gula, 20 gr agar dan didihkan ,disterilisasi dengan autoclave
pada suhu dan tekanan 121°C dan 15 PSI. Dimasukan ke dalam petridish,tabung
raksi atau jar, dibekukan pada suhu ruangan.agar permukaan lebih luas media PDA
dituangkan tipis-tipis seperti plat(agar plat), Secuil fragmen tubuh buah jamur
ditempatkan pada media tadi kemudian di incubasikan pada suhu 28°C, setelah lk
2 minggu misellium menutupi seluruh permukaan media PDA dan siap di perbanyak
kemedia PDA lain, atau di turunkan ke media biji-bijian F1.
Ada dua langkah pembuatan bibit
jamur tiram fo, Inilah langkah-langkah tersebut
Membuat agar plat
Alat:
1. Botol
pipih, tabung reaksi atau cawan petri
2. Cawan Perti
3. Kapas
4. Kertas Koran
5. Karet
6. Auto Clave
7. Panci Bergagang Panjang
8. Spatula
9. Kertas Saring
10. Corong
11. Pisau
12. Gelas Ukur Kimia
13. neraca ohaus/Timbangan Emas
14. Kompor gas
Bahan
1. Kentang 200 gr
2. Dextrosa/dektrona 20 gr
3. Agar 20 gr
4. Aquades 1000 ml
Prosedur
1. Kentang
dicuci bersih tanpa dikupas. Kentang ditimbang sebanyak 200 gram dan diiris
tipis dengan pisau
2. Tuangkan
1000 ml aquades ke dalam panci bergagang, panaskan sampai mendidih diatas nyala
api sedang.Masukanlah irisan kentang kedalamnya sambil di aduk. Aduk terus
dengan spatula sampai sari kentangnya larut. Tanda sari kentang sudah larut air
rebusan tampak keruh
3. Angkat
dan saring dengan menggunakan kertas saring pada corong. Kentang rebus dibuang,
tinggalah sari kentang.Ukur volumenya apakah masih 1000 ml? jika berkurang
tambahkan aquadest hinggga 1000 ml.
Masukan
atau tambahkan 20 gr dextrosa dan 20 gr agar-agar bubuk , aduk-aduk hingga
larut. Didihkan untuk kedua kalinya! Pastikan agar-agar dan dextrosa larut.
4. Angkat
dan jangan di biarkan dingin atau beku.Kini media PDA telah Siap dimasukan
kedalam botol atau tabung reaksi. Media PDA yang masih cair dan panas segera di
Isikan ke dalam botol pipih atau tabung reaksi setinggi 2 cm.Mulut botol atau
tabung reaksi di sumbat dengan kapas, tutup dengan kertas buram/alumunium foil
dan ikat dengan karet
5. Jika
menggunakan cawan petry (tidak menggunakan tabung reaksi), media PDA di masukan
kedalam tabung erlen meyer atau botol ukuran 1lt. Mulut tabung erlenmeyer/botol
disumbat dengan kapas dan ditutup alumunium foill dan di ikat dg benang kasur.
Botol berisi media dan cawan petry bersama-sama diseterilkan dalam autoclave
pada suhu 121 ̊C dan tekanan 15 psi selama 45
menit. Angkat ! dinginkan sampai 50 ̊C. pada suhu ini media PDA dalam botol di tuangkan tipis-tipis
kedalam cawan petry, tutup secepat mungkin dan di isolatif. Dinginkan!!! Kini
kita punya agar plat dalam petrydish
6. Jika
menggunakan botol/tabung reaksi ,Sterilisasi dalam autoclave pada suhu 121 ̊C dan tekanan 15 psi selama 45 menit. Angkat dan dinginkan. Tapi
awasss! Jangan meletakan botol dalam posisi berdiri karena itu bisa membuat
agar-agar membeku dengan permukaan sempit.!!! Jadi supaya didapatkan permukaan
luas, meletakan botol harus dalam posisis miring sampai beku benar. Setelah
membeku baru boleh di diletakan dengan posisi berdiri. Kini kita sudah memiliki
agar plat dalam botol atau tabung reaksi!!!! Dan siap di inokulasi
2. Menginokulasi agar plat
1. Memilih
jamur indukan
Sarat :
a. Pilih jamur yang masih muda
dari panen pertama
b. Ukuran jamur paling besar dari
koloninya
c. Keadaan masih segar dan sehat,
tidak mengandung penyakit
d. Jamur yang dipilih berasal dari
baglog yang tidak terkontaminasi dan direncanakan untuk Indukan dan dipelihara
secara khusus
2. Persiapan ruangan
Syarat:
a. Ruangan bersih dan steril.
Lantai selalu di pel sehingga tidak ada debu yang menempel. Sterilisasi bisa
dilakukanndengan menyalakan lampu UV selama 1 Jam, bisa juga dengan cara
menyemprot ruangan dengan alqohol 70 %
b. Tersedia pentilasi yang bisa
dibuka dan ditutup, juga tersedia pentilasi diatas langit-langit
c. Ada perlengkapan Meja keramik
yang mudah di lap atau di bersihkan, tempat meletakan incase atau airflow. Bisa
juga menggunakeun meja kayu , tapi bahan kayu mudah ditumbuhi jamur, sehingga
membuka kemungkinan kontaminasi oleh jamur liar
3.
Persiapan alat bahan
Alat:
1. Scalpel
2. Lampu spirtus/bunsen
3. Sprayer
4. Agar plat
5. Encas/laminar air flow
6. Lampu UV
7. Korek api atau pemantik api
Bahan :
1. Agar plat
2. Spirtus
3. Alqohol
4. Jamur muda
5. Inokulasi agar plat
4.
Prosedur:
1. Sebelum masuk pastikan semua
yang kita butuhkan ada didalam ruangan
2. Karena semuanya harus suci
hama, Mandilah sebersih mungkin dengan berkeramas, pakailah Pakaian bersih,
rambut memekai penutup.Perlu diketahui bahwa seluruh tubuh kita dipenuhi
bakteri dan jamur. Kalo ga salah nih ya ada kurang lebih 65 milyar bakteri di
seluruh tubuh kita
3. Sejam sebelum masuk ruangan
lampu UV di nyalakan dan dimatikanSebelum masuk ruangan,Jangan masuk ruangan
pada waktu uv menyala sebab dapat membahayakan kesehatan. Sinar Ultra violet
mampu membunuh bakteri dan spora jamur didalam ruangan dan radiasinya
berpotensi merusak jaringan kulit manusia.
Jika tidak menggunakan lampu UV Semprotlah
ruangan dengan alqohol 70%. Sebelum masuk ruangan biarlah kabut alqohol
mengendap dahulu, selama 15 menit, sambil menyalakan lampu bunsen
4. Bukalah pintu secara perlahan,
masuklah dan duduklah menghadapa ke peralatan. Semua alat ditata sedemikian
rupa di atas meja diseksi, Bunsen di tengah pas dihadapan kita. Scalvel,
pemantik api,agar plat, sprayer ada di sebelah kanan depan , jamur disebelah
kiri kita
5. Tangan disemprot dengan alqohol
70%, sebaiknya gunakan sarung tangan lalu semprot dengan alkohol. Bakarlah
ujung scalpel diatas bunsen sampai memerah, dinginkan. Ambilah agar plat
bukalah kapasnya dengan kelingking tangan kanan dan jangan di lepas,botolnya
diletakan di kiri kita. Ambil sebuah jamur dengan tangan kiri, keratlah sedikit
jaringannya dengan scalpel. Masukan kedalam botol agar plat, tanamlah diatas
permukaan agar plat tepat di tengah.
6. Bakarlah mulut botol dengan
bunsen, sumbat mulut botol dengan kapas dan tutup dengan kertas atau alumunium
foill,ikat dengan karet.Inokulasi selesai
7. Bibit jamur di inkubasikan
dalam incubator Pada suhu 28 °C selama 21 hari
5.
Inkubasi
Ruang inkubasi untuk bibit induk ukurannya
diseuaikan dengan jumlah bibit, bila sedikit cukup di lemari saja, yang penting
bersih dan suhunya dapat disetel antara 28°C-30°C dan kelembaban 80%. Cahaya
boleh ditiadakan saja atau gelap. Pada saat Inkubasi misellium membenci cahaya,
karena dapat menghambat pertumbuhan
Bibit dinyatakan berhasil bila tumbuh
misellium berwarna putih dan tebal, jika berwarna lain atau muncul lendir,
bibit jamur bisa dipastikan gagal. Penyebabnya adalah masuknya kontaminan
berupa spora jamur atau bakteri. Mereka masuk melaui udara terkontaminasi atau
terbawa partikel debu. Mereka kasatmata karena ukurannya amat renik. Penyebab
lain media kurang steril waktu sterilisasi. Bahkan udara pernapasan
dan tangan kita bias menjadi penyebabnya kontaminasi. Napas panjang bisa
menghamburkan partikel debu pembawa spora jamur dan bakteri.Hati-hati jika
bersin-bersin, suatu penelitian melaporkan lk 2 juta virus dan bakteri
dilontarkan ke udara pada saat kita bersin.
Sumber :
http://bibitsuung.blogspot.com
Selamat Mencoba ...
Ukm Koharu Cianjur
FB : Ukm Koharu
IG : ukm_koharu
USAHA JAMUR TIRAM
Usaha Jamur Titam Putih sangat diminati di indonesia terutama di daerah cipanas cianjur
ada beberapa Keutamaan kenapa menjadi sangat diminati dalam usaha jamur tiram ini adalah :
}Menggunakan Bahan baku dari limbah
organik, masih banyak ditemukan di alam dan relatif murah,minimalis Lahan
}Persaingan masih langka dan
Kebutuhan pasar akan jamur tiram segar masih sangat terbuka luas belum
terpenuhi
}Pengetahuan dan teknologi pembuatan
bibit yang semakin mudah
}Produk yang di hasilkan merupakan
produk Organik, produk komersial dan dapat dikembangkan dgn teknik yang
sederhana
}Pengembangan Olahan produk jamur
semakin beragam dan diminati
PENGEMBANGAN USAHA JAMUR TIRAM
}USAHA HULU
(PEMBUATAN BIBIT DAN BAGLOG)
}USAHA TENGAH
(BUDIDAYA JAMUR)
}USAHA HILIR
( PRODUK OLAHAN JAMUR)
Usaha hulu adalah usaha pembuatan baglog jamur dari mulai pembuatan Bibit F0 sampai pembuatan Bibit F2
Usaha tengah yaitu usaha budidaya jamur tiram dengan membuat kubung dan melakukan budidaya dan panen setiap hari
Usaha hilir adalah usaha dalam proses produksi jamur tiram menjadi olahan seperti yang di kembangkan oleh UKM Koharu Cianjur yaitu Nugget Jamur Tiram, Rendang jamur Tiram, Sate Jamur Tiram dan Bakso Jamur Tiram.
Untuk Lebih Lanjut dan ingin tau mengenai usaha jamur tiram ini bisa hubungi UKM Koharu Cianjur di google dengan key "Ukm Koharu Cianjur"
instagram : ukm_koharu
Face Book : Ukm Koharu
telp/sms : 087820105050
Whatapps : 085793888249
Subscribe to:
Posts (Atom)